Belajar Pemrograman Web

Open Academic Journals Index (OAJI) merupakan salah satu situs pengindeks yang perlu diketahui. Pada situs ini telah banyak jurnal yang terindeks dari berbagai cuilan dunia. Situs yang berbasis di Federasi Russia ini juga telah mengindeks jurnal Kementerian Kesehatan yang bernama Buletin Penelitian Kesehatan. Tulisan ini akan membimbing Anda untuk menelusuri salah satu jurnal yang telah terindeks di OAJI, yaitu jurnal dengan nama Buletin Penelitian Kesehatan. Download Tulisan Lengkap:  hchandraleka-cara-menelusuri-profil-jurnal-di-oaji.pdf Sumber https://ilmukomputer.org/

Scholarsteer merupakan salah satu situs pengindeks jurnal elektronik yang berbasis di California. Tampilan situs ini tergolong sederhana sehingga simpel dijelajahi dan dipahami. Proses pendaftaran atau suggest journal di situs ini pun tergolong simpel dan tidak bertele-tele. Berikut ini dijelaskan cara pendaftaran jurnal elektronik ke situs Scholarsteer. Download Tulisan Lengkap:  hchandraleka-mendaftarkan-jurnal-elektronik-ke-scholarsteer.pdf Sumber https://ilmukomputer.org/

Menurut Wikipedia, RSS yakni sebuah file berformat XML untuk sindikasi yang telah digunakan (di antaranya dan kebanyakan) situs web gosip dan weblog. (http://id.wikipedia.org/wiki/RSS, Juli, 2014). RSS yang merupakan singkatan dari Rich Site Summary, biasa digunakan untuk mempublikasikan informasi-informasi yang sering di- update , menyerupai blog, berita, dll, termasuk terbitan di Open Journal Systems (OJS). Download Tulisan Lengkap:  hchandraleka-mengaktifkan-fitur-rss-di-ojs.pdf Sumber https://ilmukomputer.org/

Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes), Kementerian Kesehatan Republik Indonesia telah mempunyai jurnal-jurnal online yang mampu diakses pada alamat http://ejournal.litbang.depkes.go.id . Aplikasi yang digunakan yaitu Open Journal Systems dengan sifat open access dan pengunjung mampu mengakses bukan cuma ajaib dari suatu artikel ilmiah, bahkan teks penuhnya juga dalam format PDF. Dalam perjalanannya aplikasi Open Journal Systems (OJS) Balitbangkes ini telah mengalami perkembangan yang cukup menggembirakan. Dibantu oleh para staf Balitbangkes yang solid (semoga Allah Yang Bersemayam Di Atas Arsy memudahkan urusan mereka semua), OJS Balitbangkes ini menghadirkan artikel ilmiah bidang penelitian dan pengembangan kesehatan yang bermanfaat buat stake holder litbangkes. Download Tulisan Lengkap:  hchandraleka-perkembangan-ojs-balitbangkes-ags2014.pdf Sumber https://ilmukomputer.org/

Dengan banyaknya artikel jurnal yang telah online, maka secara otomatis akan meningkatkan jumlah sitasi atau kutipan pada jurnal dan artikel yang telah diunggah. Seorang pengelola jurnal elektronik mampu memantau adanya kutipan terhadap artikel dan jurnal menggunakan Google Scholar. Download Tulisan Lengkap: hchandraleka-cara-memonitor-adanya-kutipan-google-scholar.pdf Sumber https://ilmukomputer.org/

Dalam pengelolaan jurnal secara elektronik dengan menggunakan aplikasi Open Journal Systems (OJS), sering kali para pengelola jurnal, reviewer, penulis, dan yang terlibat di dalam pengelolaan jurnal berkomunikasi satu sama lain. Misalnya saja saat seorang editor kepingan (section editor) akan melakukan penugasan (assignment) ke seorang reviewer, maka editor kepingan tersebut harus melakukan konfirmasi via email melalui aplikasi OJS. Nantinya aplikasi OJS inilah yang akan mengirimkan email tersebut ke pihak-pihak yang dituju. Proses pengiriman email mampu berjalan dengan baik apabila mesin OJS telah diatur konfigurasinya. Untuk itu seorang admin (bukan lagi level manager) harus mengaktifkan fitur SMTP pada OJS. Berikut ini dijelaskan langkah-langkahnya. Download Tulisan Lengkap:  hchandraleka-cara-mengaktifkan-fitur-smtp-di-ojs.pdf Sumber https://ilmukomputer.org/

Banyak aplikasi dan alat bantu yang mampu digunakan untuk membuat ukiran pena mampu bicara. Inilah yang dinamakan aplikasi text-to-speech. Salah satu yang penulis jajal yaitu yang bernama Ivona. Download Tulisan Lengkap:  hchandraleka-cara-membuat-tulisan-berbicara-dengan-ivona.pdf Sumber https://ilmukomputer.org/

Ini merupakan salah satu pemanfaatan teknologi text-to-speech (TTS) yang sanggup dicoba. Meski tidak mulus-mulus banget, tetapi ini sanggup menjadi ilham kreatif dikala kepepet. Apa itu? Yaitu biarkan mbah Google mendongeng buat anak Anda. Download Tulisan Lengkap:  hchandraleka-mendengarkan-google-mendongeng-buat-anak-anda.pdf Sumber https://ilmukomputer.org/

Judul di atas bukan sekedar menakut-nakuti tanpa alasan yang kuat. Meski ini hanya sekedar wacana yang semakin menguat buah dari mengikuti program Lokakarya Nasional Jaringan Layanan Perpustakaan, Literatur, dan Informasi Kesehatan yang diadakan di TMII Jakarta pada awal Oktober 2014 lalu. Nyatanya sekarang ini urusan mencari-cari informasi, banyak orang lebih nyaman mencari di Google ketimbang silaturahmmi ke perpustakaan. Alasannya beragam, mencari di Google lebih mudah, tidak perlu keluar rumah, bermacet-macet ria, berpanas-panasan, atau bahkan hujan-hujanan di jalan. Mencarinya juga cukup bermodal kata kunci yang sederhana. Coba sedikit merenung, mungkin diri kita termasuk salah satu dari banyak orang yang lebih suka ke Google daripada ke perpustakaan. Download Tulisan Lengkap:   hchandraleka-memanfaatkan-google-daripada-perpustakaan.pdf Sumber https://ilmukomputer.org/

Bagi seorang pengelola Open Journal Systems (OJS) perlu mengetahui versi OJS yang sedang berjalan di server. Mungkin saja ingin mengetahui kompatibilitas OJS yang sedang berjalan dengan aplikasi lainnya. Bagaimana cara mengetahuinya. Simak langkahnya di bawah ini. Download Tulisan Lengkap: hchandraleka-cara-mengetahui-versi-ojs.pdf Sumber https://ilmukomputer.org/

Salah satu aplikasi untuk mempermudah pembuatan daftar pustaka (dikenal dengan nama reference manager) yang tergolong gratis (baca: gratis dengan catatan) yakni Mendeley. Ada sederet kelebihan Mendeley dibanding dengan acara sejenis. Salah satunya yakni mendukung penyimpanan personal sampai 2 GB di cloud. Keuntungan lainnya library Mendeley yang sudah kita buat pada Mendeley Desktop mampu disinkronisasi dengan library di cloud. Ini tentunya menguntungkan sekali apabila komputer / laptop yang kita gunakan rusak, harddisk-nya mengalami persoalan atau error yang lain. Atau mampu juga jikalau kita berganti komputer atau laptop yang lain, kita cukup melakukan sinkronisasi saja dengan data library yang telah ada di cloud, sehingga library yang telah kita bangun di Mendeley akan tetap sama di komputer / laptop mana pun. Syarat pertama untuk melakukan sinkronisasi library pada Mendeley Desktop dengan cloud yakni tersedianya koneksi Internet. Selain itu akun Mendeley yang digunakan sama antara

Seorang peneliti, penulis yang ingin membagi karya tulisnya perlu mempunyai profil di Mendeley. Keuntungannya tulisan-tulisannya mampu di-share ke orang banyak. Ini juga sebagai kelanjutan dari library yang telah beliau bangun menggunakan Mendeley. Download Tulisan Lengkap:  hchandraleka-membuat-profil-di-mendeley.pdf Sumber https://ilmukomputer.org/

Tulisan kali ini menjelaskan ihwal mengetik dengan menggunakan Google Docs. Apa itu? Google Docs ialah perangkat/aplikasi buatan Google berbasis web yang mampu digunakan untuk mengetik dokumen. Salah satu keuntungannya ialah dokumen yang telah kita ketikkan pribadi tersimpan di Cloud Google. Dengan demikian kita tidak usah repot-repot menyimpannya ke dalam flashdisk dan mampu dibuka dan diketik dimana saja sepanjang ada kanal Internet. Download Tulisan Lengkap:   hchandraleka-cara-menulis-dengan-google-docs.pdf Sumber https://ilmukomputer.org/

Tingkat kepakaran seorang peneliti mampu dilihat dari berbagai hal. Salah satunya yaitu banyaknya gesekan pena yang dihasilkan dan dikutip (disitasi) oleh orang lain. Apalagi jikalau gesekan pena dan tingkat sitasinya itu dikeluarkan oleh sebuah lembaga yang kredibel semacam Scopus. Untuk kepentingan tertentu, perlu bagi kita mengetahui tingkat sitasi dan nilai h-indeks seorang peneliti berdasarkan Scopus. Bagaimana caranya? Dijelaskan di bawah ini. Download Tulisan Lengkap:  hchandraleka-cara-mengetahui-tingkat-sitasi-h-indeks-peneliti-scopus.pdf Sumber https://ilmukomputer.org/

Buat para pengelola jurnal elektronik, perlu kiranya jurnal yang dia kelola untuk terindeks di Google Scholar, kemudian Directory of Open Access Journals (DOAJ), dan terakhir Scopus. Itu tahapan indeksasi jurnalnya. Tulisan ini sekedar catatan saja syarat-syarat apa yang perlu disiapkan supaya sanggup terindeks pada situs-situs tersebut. Tulisan ini terinspirasi dari pertanyaan seseorang yang masuk ke email saya. Agar tidak salah paham, ukiran pena ini sekedar catatan saja dan saya bukanlah seorang yang hebat dalam hal ini. Download Tulisan Lengkap:  hchandraleka-cara-agar-terindeks-di-gs-doaj-scopus.pdf   Sumber https://ilmukomputer.org/

Agar jurnal kita dikenal oleh banyak orang, seorang pengelola jurnal perlu mendaftarkan jurnalnya ke situs-situs pengindeks. Situs pengindeks sangat banyak di Internet. Yang paling bagus ialah Thomson Reuters dan Scopus. Kemudian ada juga Directory of Open Access Journals (DOAJ) dan Google Scholar. Dua situs pengindeks ini cukup praktis untuk dicapai ketimbang dua situs pengindeks yang disebut di awal. Salah satu situs pengindek yang lainnya ialah Directory of Abstract Indexing for Journals (DAIJ) yang beralamat di http://www.daij.org/. Tulisan ini menjelaskan langkah-langkah untuk mendaftarkan jurnal elektronik yang kita kelola ke situs DAIJ Download Tulisan Lengkap: hchandraleka-cara-mendaftarkan-jurnal-DAIJ.pdf Sumber https://ilmukomputer.org/